PEOPLE POWER? WHAT IS THAT?
Hallo sobat blogger..!!!
kali ini gua bakal bahas mengenai "PEOPLE POWER" apa sih yang dimaksud dengan people power yang sebenarnya????yuk stay tunee..
"People Power" dalam artian Bahasa Indonesia yaitu "Kekuatan Seseorang"..
Menurut persepsi gua terkait people power itu sendiri adalah.. Siapa sih yang paling kuat dalam ajang Permainan Takhta Perpolitikan di Indonesia???
Kosakata "People Power" ini mulai kembali marak ditahun 2019 di Negara Indonesia.
Sebelumnya awalan dari kata "People Power" itu sendiri kita dengar melalui dari sejarah Negara "Filipina" yaitu pada tahun 1986.
Di Filipina pada tahun 1986 masyarakat filipina ingin melakukan sebuah revolusi, yang dimana masyarakat tersebut menginginkan adanya sebuah perubahan untuk negaranya tersebut. Revolusi ini disebut sebagai "People Power" yang wawasannya people power ini akan dilakukannya sebuah pertentangan dengan menggunakan sistem perlawanan untuk melawan "Presiden Ferdinard Marcos " yang telah menjabat selama 20 tahun sebagai "Presiden Filipina". Perlawan ini menggunakan sebuah catatan, yang berisikan bahwa masyarakat filipina akan melakukan perlawanan dengan cara yang damai tanpa adanya kekerasaan.
"Presiden Marcos" mulai menjabat sebagai Presiden pada tahun 1965, kemudian Marcos menjabat kembali pada tahun 1969. Selama "Presiden Marcos" menjabat iya terus memerintah negara itu dengan dekrit yang kejam hingga sampai pada periode 1973-1986. Selama masa kepemimpinannya, "Presiden Marcos" ditahun 1972 Marcos telah mengumumkan keadaan darurat, yang dimana keadaan darurat ini berisikan mengenai gangguan keamanan yang antara lain dipicu oleh kelompok komunis dan pemberontak muslim.
Step by step isu-isu di Negara Filipina terus bermunculan, seperti adanya dugaan suap dan korupsi, serta kontroversi mengenai pelanggaran hak asasi manusia, pada masa rezim "Presiden Marcos".
Kemudian, "Presiden Marcos" ditentang keras oleh Senator Benigno “Ninoy” Aquino, Jr, yang kemudian pada akhirnya "Ninoy" dibunuh oleh seseorang pada tahun 1983. Setelah terjadinya pembunuhan terhadap "Ninoy" "Presiden Marcos" akhirnya membentuk sebuah komite, yang dimana sebuah komite ini berisikan untuk menyelidiki kematian Aquino atau "Ninoy". Namun, sebuah komite ini justru malah membuat sebuah laporan akhir, yang dimana laporan akhir ini berisikan mengenai tuduhan terhadap partisipasi militer dalam pembunuhan "Aquino atau "Ninoy". Akibatnya, tekanan politik semakin memuncak dan memaksa untuk "Presiden Marcos" menyerukan pemilihan presiden kilat yang digelar pada tanggal 7 Februari 1986.
Di sisi lain Corazon “Cory” Aquino, janda Ninoy, setuju untuk "Corazon" mencalonkan diri sebagai presiden untuk melakukan sebuah perlawanan dalam melawan "Presiden Marcos" meskipun "Corazon" masih sangat kurang dalam memasuki dunia politik. Namun, "Corazon" telah didukung oleh berbagai pihak termasuk rakyat di negara Filipina, yang pada akhirnya merekapun sangat percaya bahwa Aquino adalah pemenangnya.
maka dari sebab itulah 'presiden Corazon' menjadi penguasa negara filipina dengan membangun kembali pemerintahan yang demokratis.
Nah. dari sejarah kepemimpinan filipina, Indonesia juga merasakan hal yang sama. Maka dari sebab itulah Indonesia menerapkan "People Power" seperti di Negara filipina yaitu pada tahun 1998. Di Indonesia pada tahun 1998 Gerakan people power kerap diidentikkan dengan momentum terhadap penggulingan rezim otoritarian, koruptif, dan despotis. Rujukan sejarah terdekat adalah momentum Reformasi ketika rakyat berdemonstrasi besar-besaran menumbangkan rezim Orde Baru.
Pada tahun 1997 -1998 masyarakat Indonesia berhasil menumbangkan sebuah rezim, karena saat itu memang rakyat sudah lama ingin menegakkan sebuah demokrasi. seperti yang kita ketahui di tahun 1997 telah terjadi krisis terhadap ekonomi di negara-negara Asia yang dimana krisis ekonomi ini juga akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok bikin rakyat golongan bawah makin tercekik.
Oleh karena itulah, puluhan mahasiswa/i melakukan Aksi protes di daerah masing-masing hingga mereka melakukan aksi dijakarta dan didukung oleh sejumlah univeristas termasuk universitas trisakti, aksi tersebut puncaknya adalah para mahasiswa turun ke jalan pada 12 Mei 1998.
puncaknya aksi tersebut dikarenakan pada masa kepresidenan "Soeharto" Kebebasan masyarakat untuk berpendapat telah dibungkam, serta banyak pelanggaran HAM yang terkesan ditutup-tutupi sehingga mengundang gelombang protes dari masyarakat, terutama bagi kalangan aktivis.
Pembungkaman Kebebasan Masyarakat dalam berpendapat membuat para masyarakat, mahasiswa/i serta kalangan aktivis mengeronjak marah besar, hingga para aktivis ini memutuskan untuk segera melakukan sebuah aksi pada tanggal 12 mei 1998, dalam sebuah aksi tersebut banyak puluhan warga Indonesia meninggal dunia, Hal tersebut sangatlah membuat masyarakat marah dan kesal, hingga mereka tidak ada henti untuk melakukan pemberontakan. Hingga pada akhirnya Presiden "Soeharto" pun memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai "Presiden".
Walau begitu, harus diakui bahwa dua momentum sejarah itu selalu memiliki kisah yang sangat penting bahkan jika dilihat dalam bentuk referensi historis perihal people power yang lainpun akan tetap memiliki efek samping.
Bahwa gerakan massa kolosal ini akan selalu berpotensi mengundang kekerasan, setidaknya secara psikologis. Jika dilihat dalam kajian gerakan sosial lama, kerumunan massa ini pun juga cukup besar dalam berpotensi memunculkan ketegangan struktural (Neil J. Smelser, 1962) dan akan selalu ada dorongan emosional yang mudah tersulut dan menjadi barbarian. Situasi itupun juga akan didapat dengan cepat dan mudah menyebar serta menular secara gradual untuk membentuk suatu kondisi anomi (Gustave Le Bon, 1885).
Nah, kalo "People Power" ditahun 2019 menurut gua ini hanyalah kepentingan dari berbagai "elite politik" kenapa begitu? oke,langsung aja gua bakalan bahas disini ya..
Yang pertama, "People Power" di Negara Indonesia ditahun 2019, memiliki suatu tujuan dari kedua kubu elite politik. Tujuan dari elite politik dengan membawakan tema "People Power" sebenarnya hanya untuk mendiskualifikasi duet Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga Uno. Karena jika kita lihat dari kedua kubu tersebut, terdapatnya suatu permasalahan terkait Pemilu 2019, yaitu dengan saling mengklaim hasil kemenangan calon siapa calon "Presiden" untuk periode 5 tahun mendatang.
Yang kedua, banyaknya aktor-aktor yang sangat berperan penting dari masing-masing 2 kubu tersebut. Dari salah satu paslon tersebut, sangat terlihat adanya kenafsuan untuk berkuasa, entah apa yang sebenarnya diinginkan dari calon tersebut. Sehingga pemilu ditahun 2019 ini menggunakan sistem "People Power" seperti era 80-an dimasa lampau. Karena, semua masyarakat yang tidak menerima kekalahan semua masyarakat pendukung dari salah satu paslon dihimbau untuk dilakukannya sebuah aksi, yang bisa dibilang aksi "People Power" ini menurut gua sangatlah tidak baik digunakan ditahun sekarang yaitu 2019, karena fungsi dari tujuan "people power" itu sendiri, hanya akan mengakibatkan masyarakat berpecah belah, yang dikarenakan dari salah satu paslon pendukung tidak terima jika calonnya dikalahkan oleh calon presiden satunya. Dan kalo dari pengamatan gua ini sendiri kenapa ada "people power" ditahun 2019, ini hanya sebuah permainan politik aja, agar rezim dijaman pak "Jokowi" ini setara dengan jamannya pak "soeharto" biar ada kesan dikenangnya aja gitu, kalo dari pandangan gue sih ya, tapi gatau kalo dari pandangan kalian sendiri itu gimana. hehehe.....
Dan menurut gua pribadi juga apa ya.. “Tidak elok aja gitu jika elite politik terus-menerus membuat kegaduhan bahkan menjadi bagian dari provokator. Jadi menurut gua, Stop lah berjihad melawan masyarakat dinegara sendiri, saling caci dan memaki satu sama lain. Dan tolong lah kepada elite politik jangan hanya memikirkan diri kalian sendiri aja, dan jangan korbankan rakyatmu terus menerus, apalagi membuat faktor yang membuat masyarakat kita ini terpecah belah, karena kita ini adalah generasi bangsa, generasi penerus, kasihlah contoh yang baik di negaramu sendiri dan buatlah negara tetangga iri dengan melihat kita yang selalu rukun sesama masyarakat. Ditambah Negara kita yaitu Negara Indonesia telah menggunakan sistem "Pancasila" yang terdapat pada sila-ketiga yaitu berisikan mengenai persatuan Indonesia.
So, menurut gua kita boleh menggunakan sebuah sistem "people power" yang berfungsi untuk kepentingan rakyat, seperti misalkan selama pak presiden menjabat selama 5 tahun, tetapi di pertengahan pak presiden banyak melakukan kesalahan seperti perekonomian naik, masyarakat makin susah, banyaknya korupsi dari wakil rakyat atau lain sebagainya. Namun, jika "people power" ini digunakan untuk permasalahan pemilu. Menurut gua ini sangatlah tidak wajar, kenapa? karena balik lagi seperti apa yang udah gue bilang diatas, "people power" sekarang ini, itu hanya untuk kepentingan elite politikk, dan kita yang statusnya hanya sebagai warga Negara Indonesia, itu hanya dimanfaatkan oleh berbagai kaum elite politik. Sehingga, banyak sekali warga negara Indonesia yang dibutakan, padahal ini semua hanya untuk kepentingan elite politik, bukan untuk kepentingan seluruh umat manusia di Indonesia.
So, mungkin itu aja sih yang bisa gua simpulkan dan gua terapkan terkait apa sih people power itu sendiri, mungkin jika pandangan gue salah, sok teman-teman boleh berkomentar di kolom blog saya, dengan komentaran yang tidak memancing emosi yaa. hehehe..
So, menurut gua kita boleh menggunakan sebuah sistem "people power" yang berfungsi untuk kepentingan rakyat, seperti misalkan selama pak presiden menjabat selama 5 tahun, tetapi di pertengahan pak presiden banyak melakukan kesalahan seperti perekonomian naik, masyarakat makin susah, banyaknya korupsi dari wakil rakyat atau lain sebagainya. Namun, jika "people power" ini digunakan untuk permasalahan pemilu. Menurut gua ini sangatlah tidak wajar, kenapa? karena balik lagi seperti apa yang udah gue bilang diatas, "people power" sekarang ini, itu hanya untuk kepentingan elite politikk, dan kita yang statusnya hanya sebagai warga Negara Indonesia, itu hanya dimanfaatkan oleh berbagai kaum elite politik. Sehingga, banyak sekali warga negara Indonesia yang dibutakan, padahal ini semua hanya untuk kepentingan elite politik, bukan untuk kepentingan seluruh umat manusia di Indonesia.
So, mungkin itu aja sih yang bisa gua simpulkan dan gua terapkan terkait apa sih people power itu sendiri, mungkin jika pandangan gue salah, sok teman-teman boleh berkomentar di kolom blog saya, dengan komentaran yang tidak memancing emosi yaa. hehehe..
Ohiya sebelum gua tutup pembahasan gua kali ini, gua cuman pengen kasih kata-kata bijak terkait politik aja sih. Berikut adalah kata-kata bijak politik:
Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.
-abdurrahman wahid- 2009
Berbicara politik sebagai debat kebijakan, bukan kasak-kusuk elit berebut kekuasaan.
-Najwa Shihab- 1977
Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai tni dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan parjurit yang mudah dibelokkan haluannya, kita masuk dalam tentara, karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
-Jenderal Soedirman 1950-
Jangan pernah mempercayai apa pun dalam politik sampai hal itu resmi diingkari.
-Otto Von Bismark-
Tidak sepenuhnya gosip politik itu murahan dan bohong. Bahkan, sebaliknya, ada begitu banyak berita resmi di media-media besar yang sesungguhnya tidak benar, atau minimal, telah dimanipulasi.
-Rizki ridyasmara-
Cobalah dulu, baru cerita. Pahamilah dulu, baru menjawab. Pikirlah dulu, baru berkata. Dengarlah dulu, baru beri penilaian. Bekerjalah dulu, baru berharap.
-Socrates-
semoga tulisan gua kali ini sangat bermanfaat bagi kalian semua..
gua tunggu saran dan kritik dari kalian ya, terus terang gua sangat suka dengan berbagi ilmu dan sharing-sharing lebih terkait perpolitikan dengan kalian semua.. Karena, menurut gua pribadi politik itu sangat penting guys, semua orang wajib hukumnya untuk tau begimana sih sistem politik itu sebenernya, dan jangan sampailah kita mau dibodoh-bodohi oleh para petinggi kita karna dari kita sendiri aja ga paham, apa yang dimaksudkan dengan politik itu yang sebenarnya. So, gua sangat berterimakasih banget jika kalian mau memberi kritik,saran dan masukkan untuk blog gue yang satu ini. hehehee :)
see you soon guys..
![]() |
Peristiwa tahun 1998 |
![]() |
Peristiwa 22 Mei 2019 |
Komentar
Posting Komentar